Halaman

Sabtu, 25 Mei 2013

Knowledge Portals ( Categories of Portal Tools )

Lecturer : Leon Abdillah


Portal dapat dipertimbangkan sebagai virtual workplaces karena :

  1. Memberikan akses terhadap data struktur yang tersimpan dalam data warehouse, sistem database dan transaksi.
  2. Meng-organisasikan data yang tidak terstruktur seperti dokumen elektronik, dokumen dalam bentuk kertas, materi pembelajaran.
  3. Meningkatkan knowledge sharing antara pengguna dari kategori yang berbeda seperti pelanggan, mitra dan pekerja.

Portals adalah aplikasi berbasis web, yang memberikan akses terhadap informasi secara online, menjamin keamanan terhadap partisipan dalam proses bisnis dan berkolaborasi dengan pengguna melalui integrasi aplikasi Web eksternal dan sistem back-office internal .


Tujuan portal adalah memberikan informasi yang relevan terhadap pekerja perusahaan, mempercepat memperoleh partner pemasok dan pelanggan, mengurangi kompleksitas dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.


Categories of Portal Tools  

1.    Gathering - Dokumen dibuat oleh knowledge worker dan disimpan di beberapa lokasi. (File di desktop pribadi, Website pada jaringan, dan database di server). Agar mudah diakses , data dan dokumen harus mudah di-capture dan disimpan di tempat yang umum.

2.    Categorization adalah bagaimana  mengkategorisasikan berdasarkan tingkatan pelanggan, partner, pekerja dan juga berdasarkan dimensi proses, produk, dan layanan.  Dengan kata lain bisa memprofilkan informasi yang tersimpan. Contohnya seperti ebay dan kaskus

3.    Distribution – Biasanya digunakan sebagai pendukung dalam mendistribusikan informasi yang ter-struktur dan tidak terstruktur yang dapat berbentuk dokumen tertulis atau elektronik.

4.    Collaboration dapat dilakukan melalui pesan, aliran kerja dan diskusi database. Digunakan dalam membentuk suatu (groupware). Kebutuhan untuk komunikasi diantara user yang berkolaborasi. Collaborative Web applications mendukung proses berbagi informasi dan workspaces (misalnya WikiWiki, http://c2.com/cgi/wiki, or BSCW, http://bscw.gmd.de/) untuk menghasilkan, mengedit dan memanej shared information. Mereka juga menggunakan logs dengan sejumlah entri data dan edit data (seperti pada weblog) sebagai mediator pertemuan atau berdiskusi. Mendukung komunikasi diantara member seperti dalam bentuk chating dan e‐learning platforms.

5.    Publish - Menampilkan informasi sampai pada individu yang berada di luar organisasi. 
Contioh detik.com atau kompas.com

6.    Personalization merupakan kunci utama dalam arsitektur portal. Knowledge worker harus mengelola dan mengirimkan informasi berdasarkan kebutuhan. Menyediakan layanan yang dapat dikutomisasi oleh usernya, kapanpun, dimanapun dan untuk perangkat apapun, semuanya itu merupakan layanan akses yang ada dimana-mana.
Sebagai contoh misalnya aplikasi web yang menyediakan layanan bagi orang yang bermobilitas tinggi untuk mengetahui restoran yang buka pada jam 11 hingga 2 malam. Aplikasi web dengan tipe ini biasanya sangat terbatas form permintaannya yang hanya mendukung satu aspek – (personlisasi atau lokasi) – layanan.

7.    Search/navigate - Menyediakan tools untuk mengidentifikasi dan meng-akses informasi yang khusus, biasanya menjelaskan fungsi yang ada pada situs dan meng-kategorisasi kepentingan internal dalam kelompok. (berita, olahraga, keuangan, pendidikan)
Contoh : Yahoo; Bing; dll
 

Sabtu, 18 Mei 2013

Relevant Technology ( Intelligent agents )


Knowledge Management System

Lecturer : Leon Abdillah



Intelegent Agent merupakan suatu software yang mengerti lingkungannya dan kemudian melaksanakan berbagai macam operasi padanya dari pemakai atau program dengan beberapa derajat otonomi dan juga mengerjakan pengetahuan beberapa karyawan atau menyajikan keinginan atau tujuan pemakai.

Intelegent Agent dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu :

  1. Intelegent Agent pencarian dan penyaringan informasi, 
  2. Intelegent Agent untuk pencarian pemasok dan produk, 
  3. Intelegent Agent untuk agen negosiasi, 
  4. Intelegent Agent untuk pembelajaran
  5. Intelegent Agent untuk area interaktif katalog cerdas.



Maksud lain dari ini adlaah Program yang biasa digunakan secara luas di Web, yang melakukan tugas-tugas seperti mengambil dan memberikan informasi dan mengotomatisasi tugas yang berulang. Lebih dari 50 perusahaan sedang mengembangkan perangkat lunak agen cerdas atau jasa ini, termasuk Firefly dan WiseWire.

Agen dirancang untuk membuat komputasi lebih mudah. Saat ini mereka digunakan sebagai Web browser, mekanisme pengambilan berita, dan asisten belanja. Dengan menetapkan parameter tertentu, agen akan "mencari" Internet dan mengembalikan hasil langsung kembali ke PC Anda.

Push Technology bergantung pada agen untuk memberikan informasi pra-dipilih ke desktop Anda. Beberapa agen cerdas juga digunakan sebagai alat untuk melacak perilaku Web: mereka bahkan bisa "melihat" sebagai surfing Net dan merekam seberapa sering Anda mengunjungi situs tertentu. Kemudian, mereka dapat digunakan untuk secara otomatis mendownload situs favorit Anda, membiarkan Anda tahu kapan situs favorit Anda telah diperbarui, dan bahkan halaman tertentu menyesuaikan sesuai dengan selera Anda.


Referensi
http://www.aaai.org/ojs/index.php/aimagazine/article/viewArticle/1121
http://www.webopedia.com/TERM/I/intelligent_agent.html

Others Techiques to Capture Tacit Knowledge (KMS)

Metode Delphi adalah metode sistematis dalam mengumpulkan pendapat dari sekelompok pakar melalui serangkaian kuesioner, di mana ada mekanisme feedbackmelalui ‘putaran’/round pertanyaan yang diadakansambil menjaga anonimitas tanggapan responden (para ahli). (Foley, 1972). 
Metode Delphi adalah teknik komunikasi terstruktur, awalnya dikembangkan sebagai metode peramalan interaktif yang bergantung pada sejumlah expert. (Harold A. Linstone, 1975)
Metode Delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. Teknik ini diterapkan di berbagai bidang, misalnya untuk teknologi peramalan, analisis kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan dan lain – lain.

Ada banyak langkah-langkah metode Delphi menurut beberapa beberapa sumber diantaranya
     Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah (Dermawan, 2004):
  1. Para pembuat keputusan melalui proses Delphi dengan identifikasi isu dan masalah pokok yang hendak diselesaikan.
  2. Kemudian kuesioner dibuat dan para peserta teknik Delphi, para ahli, mulai dipilih.
  3. Kuesioner yang telah dibuat dikirim kepada para ahli, baik didalam maupun luar organisasi, yang di anggap mengetahui dan menguasai dengan baik permasalahan yang dihadapi.
  4. Para ahli diminta untuk mengisi kuesioner yang dikirim, menghasilkan ide dan alternatif solusi penyelesaian masalah, serta mengirimkan kembali kuesioner kepada pemimpin kelompok, para pembuat keputusan akhir.
  5. Sebuah tim khusus dibentuk merangkum seluruh respon yang muncul dan mengirimkan kembali hasil rangkuman kepada partisipasi teknik ini.
  6. Pada tahap ini, partisipan diminta untuk  menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala prioritas atau memperingkat alternatif solusi yang dianggap terbaik dan mengembalikan seluruh hasil rangkuman beserta masukan terakhir dalam periode waktu tertentu.
  7. Proses ini kembali diulang sampai para pembuat keputusan telah mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna mencapai kesepakatan untuk menentukan satu alternatif solusi atau tindakan terbaik.
      Sedangkan menurut Mansoer (1989:72) Ciri khas langkah-langkah proses teknik Delphi adalah sebagai berikut:
  1. Masalah diidentifikasikan dan melalui seperangkat pertanyaan yang disusun cermat anggota kelompok diminta menyampaikan kesimpulan-kesimpulannya yang potensial.
  2. Kuesioner pertama diisi oleh anggota secara terpisah dan bebas tanpa mencantumkan nama.
  3. Hasil kuesioner pertama dihimpun, dicatat dan diperbanyak dipusat (sekretariat kelompok).
  4. Setiap anggota dikirimi tembusan hasil rekaman.
  5. Setelah meninjau hasil, para anggota ditanyai lagi tentang kesimpulan-kesimpulan mereka. Hasil yang baru biasanya menggugah para anggota untuk memberi kesimpulan baru, malah ada kalanya mereka mengubah sama sekali kesimpulan pertama mereka
  6. Langkah ke-4 dan ke-5 ini diulangi sesering ia diperlukan,sampai tercapai satu konsensus.

Namun kami memilih Tahapan dalam Metode Delphi menurut Vanhoove, 2005 :
  1. Pendefinisian permasalahan
  2. Pemilihan anggota panel
  3. Persiapan dan pendistribusian kuesioner
  4. Analisis dan penarikan kesimpulan dari kuesioner pertama
  5. Memulai kuesioner tahap kedua
  6. Analisis dan penarikan kesimpulan dari kuesioner kedua
  7. Membangun kesimpulan akhir 

Kuisioner 1 (Delphi Method)
No
Questions
Answers
1
apakah investasi perusahaan di dalam knowledge managementmemperoleh keuntungan finansial bagi neraca perusahaan?

2
Apakah kinerja karyawan perusahaan lebih baik dan lebih berbagi?

3
Sudah baikkah hubungan perusahaan dengan pelanggan, prospeknya semakin meningkat, dan mendatangkan pelanggan baru sebagai akibat pelaksanaanknowledge management?

4
apakah saat ini perusahaan memiliki proses yang paling baik,
kapabilitas yang sangat berbeda, memampuan yang sangat hebat untuk
melakukan inovasi dengan lebih cepat daripada pesaing melalui
knowledge management?



kuisioner 2 (Delphi Method)
No
Questions
Answers
1
Bagaimana kita melihat para
pemegang saham dan mereka yang mempunyai kepentingan keuangan di
dalam organisasi?

2
bagaimana pelanggan memandang kita sebagai produk, servis, hubungan dan nilai tambah?

3
apa yang harus kita unggulkan jika harapan dari karyawan dan rekan usaha tercapai?


4
apa yang harus kita unggulkan jika harapan dari karyawan dan rekan usahatercapai? memampuan yang sangat hebat untuk melakukan inovasi dengan lebih cepat daripada pesaing melalui knowledge management?



Responden
No
Responden
Alasan
1






2






3





4





Knowledge Condification Tools


Dalam kasus sistem berbasis pengetahuan, perencanaan meliputi: 
1.       Melanggar seluruh sistem ke modul dikelola.
2.       Mengingat solusi parsial dan menyukai mereka melalui aturan dan prosedur untuk mencapai solusi akhir.
3.       Menentukan bahasa pemrograman (s).
4.       Memutuskan pada paket perangkat lunak (s).
5.       Pengujian dan validasi sistem.
6.       Mengembangkan user interface.
7.       Mempromosikan kejelasan, fleksibilitas, membuat aturan yang jelas.
8.       Mengurangi resiko yang tidak perlu.


Atribute
Limitation in A KM environment
Flexibility
sistem berbasis aturan yang OK untuk sistem keciltapitidak fleksibel dalam basis dengan masalah rumit yang membutuhkan variabel baru
Scalability
dengan jatuh tempo dari waktu ke waktusistemberbasis aturan memerlukan perubahan aturanyang berarti bekerja dengan ahli lagi
Kecepatan Pembangunan
sistem berbasis aturan dapat dikembangkan dengan cepatasalkan Anda memiliki ahli bersediasayangnya,menangkap pengetahuan sangat memakan waktu
ketergantungan pada domain ahli
menangkap pengetahuan datang secara bertahapsering membutuhkan beberapa draft sebelum sistem siap untuk pengujian akhir
Waktu respone
sebagai sistem berbasis aturan meningkatkan kompleksitaswaktu respone biasanya mengambil hitini berarti upgrade perangkat keras dan perangkat lunak,yang dapat mahal

Pada Tema yang kami pilih, contoh producton rulesnya meliputi :
Syntax : If (premise) Then (action)
Contoh kasus (sesuai tema)

Tema yang kami ambil tentang Sumber Daya Manusia di sebuah perusahaan yang bergerak di Peternakan yaitu PT. Multibreder Adirama Indonesia Tbk

Premise     Jika cuaca tidak menentu hujan dan kandungan nutrsi berkurang  dan pertumbuhan unggas tidak maksimal
Action       Maka Unggas mengalami malnutrisi


Atrubite
Object
value
Premise
IF
Tidak Menentu
Cuaca
Hujan
Nutrisi
Kandungan
Berkurang
Ungga
Pertumbuhan
Tidak Maksimal
Action
THEN
Mengalami
Unggas
malnutrisi

Learning From Data


Virtual Agent Character untuk Mendukung Intelligent LearningSystem
 Berbasis Web

example the e-learning which have become the demand to create online learning. During its development, there are needs to add intelligent support factor so that an intelligent learning can be created. Intelligent Learning System (ILS) or can be translated as a smart learning system that applies pedagogical learning strategy such as explaining content ordering, types of feedback received, and how the learning material should be taught or explained. The application of ILS into the e-learning system should improve the leaning quality. This writing tries to give an alternative way to support the creation of intelligent learning system especially for learning communication system by creating teacher character in the
form of Virtual Agent Character.

Keywords: agent, intelligent learning system, virtual agent character, ILS, pedagogical learning strategy


1. Pendahuluan

Dialog merupakan hal yang paling dasar dalam suatu sistem komunikasi pembelajaran. Suatu sistem pembelajaran saat ini masih sangat bersifat statis dimana informasi text menjadi hal yang utama untuk disajikan. Seorang pengajar megupload materi melalui sistem yang ada dan siswa mendownload. Sistem
komunikasi yang tersedia pun juga berbasis text sebut saja seperti forum dan chating. Hingga pada akhirnya banyak sistem pembelajaran tidak banyak disukai. Menurut sebuah penelitian yang diampaikan oleh Blom [Bloom, B.S., 1984] dikatakan bahwa one-to-one teaching atau pengajaran secara kelompok kecil lebih
baik dibandingkan kelompok besar. Sistem pembelajaran saat ini sudah dapat dibuat untuk kelompok kecil, sehingga prose pembelajaran dapat berjalan baik. Ternyata pada kenyataannya sistem
pembelajaran ini masih belum juga berjalan secara maksimal. Sang-Mok Jeong dan Ki-Sang Song [Sang-Mok Jeong and Ki-Sang Song, 2005] dalam jurnalnya menyatakan bahwa jika human teacher (kehadiran pengajar) dalam lingkungan e-learning dapat dihadirkan maka efek yang sama akan diperoleh bila pengajaran dilakukan secara langsung one-to-one. Tulisan ini mencoba memberikan sebuah alternatif dengan menghadirkan visual
teacher sehingga dapat mendukung terciptanya intelligent learning system khususnya sistem komunikasi pembelajaran.

2. Definisi dan Karakteristik Agent
2.1. Defini Agent
Berikut adalah beberapa definisi agent dari beberapa sumber :
Webster’s New World Dictionary [Guralnik, 1983], agent didefinisikan sebagai: A person or thing that acts or is capable of acting or is empowered to act, for another.Disimpulkan [Romi Satria W, 2003]
_ Agent mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.
_ Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk orang lain.
_ Caglayan [Caglayan et al., 1997] mendefinisikan software agent sebagai:
Suatu entitas software komputer yang memungkinkan user (pengguna) untuk mendelegasikan tugas kepadanya secara mandiri (autonomously).
_ Brenner [Brenner et. al., 1998] mendefinisikan bahwa agent harus bisa berjalan dalam kerangka lingkungan jaringan (network environment)

2.2. Karakteristik Agent
Pemahaman tentang software agent, fungsi, peran, dan perbedaan mendasar dikaitkan software program yang ada, berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa atribute dan karakteristik yang dimiliki oleh software agent [Romi Satria W, 2003- 2006].

1. AutonomyAgent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et. al., 1995]. Dan satu hal penting lagi yang mendukung autonomy adalah masalah intelegensi (intelligence) dari agent.

2. Intelligence, Reasoning, dan Learning:  Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsepintelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuanreasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berkebalikan dari hal tersebut adalah stationary agent. Bagaimanapun juga keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebutagent.
5. Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, adanya informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].
6. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dikata adalah kelanjutan dari sifat reactivityAgent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented).
7. Communication and Coordination CapabilityAgent harus memilikikemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan
perangkatnya, sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasidengan agentlain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et al., 1997]dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997] adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai bahasa dan
protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Kemudian masih berhubungan dengan ini komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format
(KIF).
3. MS Agent untuk menciptakan Visual Agent Character
MS Agent adalah suatu set layanan software yang dapat diprogram, yang mendukung presentasi dari karakter grafis beranimasi dalam interface Windows. Dengan adanya MS Agent, maka dapat memberikan lebih banyak nilai interaktif ke dalam programnya. Contoh penggunaan MS Agent versi 1 yang mudah didapati adalah Office Assistant pada program aplikasi MS Office97.

MS Agent secara garis besar mempunyai tiga layanan (services), yaitu animation service / layanan animasi, input service / layanan input, dan output service / layanan output. Berikut ini ada penjabaran dari layanan-layanan tersebut

Layanan animasi :
_ Load karakter
_ Load karakter default
_ Menganimasikan karakter

Layanan input
_ Input active client
_ Support untuk pop-up menu
_ Support untuk speech input (input berupa perkataan/omongan)
_ Pemilihan speech engine
_ Event-event speech input
_ Window voice command (perintah dengan suara)
_ Listening tip

Layanan output
_ Support untuk synthesized speech (suara yang dikeluarkan komputer dan
menyerupai suara manusia)
_ Support untuk audio output
_ Support untuk word baloon
_ Efek suara pada saat animasi

Untuk menciptakan virtual character untuk mendukung terciptanya intelligent learning system cukup digunakan layanan animasi dan layanan output, khususnya synthesized speech. Speech engine/penghasil suara yang digunakan adalah penghasil suara default MS Agent yang berbahasa Inggris.




Penutup
Pengembangan visual agent ini dapat juga digunakan untuk membuat fasilitas chating menjadi lebih dinamis atau dapat juga digunakan dalam penyampaian materi online lainnya.
Adapun saran yang penulis sampaikan adalah bahwa penciptakan character pada akhirnya juga dapat menetukan keberhasilan suatu pembelajaran untuk itu pemilihan character untuk visual agent (teacher) dapat disesuaikan.

Daftar Pustaka
[Blo84] Bloom, B.S. “The 2 Sigma Problem”: The Search for methods of Group Instruction as Effective as One-to-One Tutoring. Educational Researcher, 1984

[Hya96] Hyacinth Nwana, “Software Agents: An Overview”, “Knowledge
Engineering Review, 1996
[Hya96] Hyacinth Nwana dan Divine Ndumu, “And Introducting to Agent
Technology”, BT Technology Journal, 1996
[Mic08] Microsoft, Microsoft Agent Platform SDK help file, topic: Programming
the Microsoft Agent Control
[Rom06] Romi Satria Wahono, “Pengantar Software Agent: Teori dan Aplikasi”,
2003-2006.
[San05] Sang-Mok Jeong and Ki-Sang Song. (2005). “The Comunity-Based
Intelligent e-Learning System”.



Sumber
http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-informatika/article/view/272

Rabu, 15 Mei 2013

Knowledge Management Sistem Life Cycle

Fase Iterative Proses Pada Knowledge Management System Life Cycle terjadi pada saat proses design menuju verifikasi dan validasi. Jika Verifikasi (fungsi yang benar) dan validasi (output yang benar) pada pengujian terjadi kesalahan maka perlu dilakukan design ulang


CAPTURING TACIT KNOWLEDGE

Berdasarkan Tema proyek kelompok kami, “Analisa dan Perancangan Knowledge Management System pada PT. Multibreder Adirama Indonesia Tbk.” (kelompok E) Maka kami MempersiapkaAn beberapa pertanyaan untuk membangun kebutuhan proyek tersebut dan menerapkan knowledge management pada organisasi tersebut..
1.     Interview (wawancara)
Kami membagi pertanyaan menjadi 2 sesi, 5 pertanyaan untuk menentukan jenisteknologi dan alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk sistem knowledge management yang akan diterapkan pada perusahaan tersebut.(berhubungan dengan kebutuhan infrastruktur knowledge management.)
1.      Teknologi apa yang harus dimiliki?
2.      Apakah karyawan Anda dalam berbagi knowledge menggunakan basis website?
3.      Apakah sistem knowledge management memerlukan saran dan teknologi yang lebih luas untuk membantu karyawan menemukan, menjumlahkan, memaknai, dan menganalisa data yang sangat banyak?
4.      Seberapa rinci tingkatan sistem knowledge management untuk menangkap knowledge? Seberapa padunya sistem pencarian, penyusunan, dan penemuan kembali yang akan Anda masukkan sebagai komponen dari sistem knowledge management Anda?
5.      Apa perlengkapan pengetahuan yang Anda akan gunakan untuk mengenali objek-objek knowledge?.”
6.      Bagaimana langkah negosiasi bisnis secara umum?
7.      Apa saja solusi yang diberikan saat ini dan bagaimana ekspektasi kedepannya?
8.      Apakah ada proses evaluasi setelah mengerjakan suatu proyek?
9.      Apakah informasi hasil evaluasi akan digunakan keperluan tertentu?
10.  Apakah sudah ada standarisasi pengarsipan dokumen atau file?
Selanjutnya ketika jawaban tersebut sudah di dapatkan kami akan menilai apa saja knowledge yang sudah ada di dalam perusahaan saat itu, dan menentukan fokus aktivitas knowledge management serta mengidentifikasikan paling tidak lima sumber daya kunci knowledge yang seharusnya mereka miliki (sistem knowledge yang sudah ada). Lalu menanyakan pertanyaan di bawah ini :
1.      Bagaimanakah persediaan knowledge yang dimiliki pada perusahaan ini? Apakah meningkat atau menurun?
2.      Bagaimanakah kita dapat memastikan bahwa persediaan knowledge terus-menerus meningkat?
3.      Apakah kita sudah menggunakan dengan baik sumber daya knowledge tersebut?
4.      Bagaimana daya tahan aset knowledge yang kita miliki?
5.      Dapatkah persaingan dengan mudah menyuburkan dan mengembangkan knowledge ini tanpa ditiru?
6.      Adakah aspek lain dari knowledge yang tengah dipersaingkan namun kita belum miliki?
7.      Dapatkah knowledge ini meninggalkan organisasi?
8.      Pada tingkatan apa knowledge yang kita jamin saat ini memiliki keterkaitan dengan produk, jasa atau proses?
2.    Questionairre (Kuesioner)
No
Pertanyaan
Rating
Catatan
1
Low
2
3
4
5
High
1
Seberapa tinggi Anda menilai Anda ketergantungan perusahaan pada data masa lalu pola untuk membuat keputusan di masa depan?
2
Dimana peringkat perusahaan anda dalam hal dimilikinya inti
pengetahuan
(“Knowledge”) yang diperlukan ?
3
Dimana peringkat perusahaan Anda dalam hal dimilikinya kemajuan pengetahuan yang diperlukan dalam industri perusahaan Anda?
4
Dimana peringkat perusahaan Anda dalam hal kepemilikan atas
pengetahuan inovatif diperlukan dalam
industri perusahaan Anda? Apakah pengetahuan ini membiarkan perusahaan Anda mengubah aturan dari permainan dan bersaing di pasar yang sama tanpa terlihat Ancaman kompetitif?
Kepemimpinan dalam Knowledge Management
No
Pertanyaan
Rating
Catatan
1
Less Likely
2
3
4
5
Most Likely
5
Mengelola pengetahuan organisasi merupakan pusat asosiasi strategi
6
Asosiasi memahami potensial menghasilkan pendapatan dari perusahaan aset pengetahuan dan mengembangkan strategi untuk pemasaran dan penjualan
mereka
7
Asosiasi menggunakan belajar
mendukung kompetensi inti
yang ada dan membuat yang baru
8
Individu dipekerjakan, dievaluasi dan kompensasi atas kontribusi mereka untuk pengembangan organisasi pengetahuan
Organizational and Cultural Context
No
Pertanyaan
Jawaban
9
Apakah struktur organisasi Anda perusahaan mampu membuat intern pengetahuan transparan?
Ya, karena ….
Ada banyak departemen menyebar
tim, kelompok kerja, dll
Ada hirarki datar dan karena itu cepat
aliran pengetahuan
Ada pertemuan tim reguler untuk
bertukar informasi dan pengalaman
kerja komunikasi-ramah
lingkungan telah dibangun
Lainnya (tuliskan) :
Tidak, karena ….
10
Apakah karyawan perusahaan Anda memahami inti perusahaan Anda kekuatan kompetitif? Apakah mereka didorong untuk melakukannya? Apakah mereka diberikan
waktu untuk melakukannya?
11
Apakah perusahaan Anda tergantung pada pengetahuan dan kompetensi sekitar nya:
- Orang-orang?
- Proses?
- Infrastruktur Teknologi?
12
Apa hadiah perusahaan Anda -
kinerja tim atau kinerja
individu?
3.      Delphi Method (metode tambahan)
Metode tambahan yang kami pilih adalah metode Delphi Method.